Nama : Ervina Pratika
Kelas : 1db11
Npm : 32111490
MATA KULIAH : ORGANISASI DAN METODE
Klasifikasi informasi dalam organisasi
Saat ini, dimana informasi telah menjadi aset penting yang
menentukan ketangguhan sebuah organisasi, pengamanan informasi menjadi lebih
diperlukan dari sebelumnya.
Tetapi banyak manager perusahaan/organisasi berfikir bahwa
penerapan keamanan pada informasinya menguras sumber daya dan tidak memberikan
jaminan keamanan yang diinginkan. Sehingga memberikan kesimpulan bahwa biaya
keamanan yang diberikan tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh
organisasi.
Bisa jadi yang dilakukannya adalah memberikan pengamanan
informasi secara sama rata atau tidak tepat terhadap aset informasi yang
dimiliki. Sehingga mengakibatkan biaya yang dikeluarkan menjadi tidak efisien
dan tidak sebanding dengan nilai informasi itu sendiri.
Dalam kenyataannya tidak semua informasi mempunyai nilai guna
yang sama, atau memiliki risiko yang sama, mekanisme perlindungan dan proses recovery-nya atau lainnya pun,
pasti berbeda. Sehingga agar menjadi efisien, informasi sebagai aset organisasi
harus diberikan klasifikasi berdasarkan risiko, nilai guna data, atau kriteria
lainnya yang ditentukan dalam organisasi.
Mengapa informasi perlu
diklasifikasikan
Seringkali organisasi melakukan usaha pengklasifikasian dan
pengamanan informasi adalah karena mandat regulasi organisasi dan pelaksanaan
kebijakan organisasi. Sebagai contoh adalah informasi finansial dalam
organisasi perbankan yang mau tidak mau harus diberikan proteksi dengan level
tertentu, agar bank-nya tetap dipercaya nasabah. Organisasi lainnya melakukan
usaha pengklasifikasian dan pengamanan informasi adalah karena adanya
perjanjian kontrak untuk melindungi informasi dengan konsumennya atau mitra
bisnisnya.
Padahal banyak sekali keuntungan yang akan diperoleh bila
organisasi dengan kesadaran sendiri melakukan pengklasifikasian dan pengamanan
aset informasinya. Sebab, dalam pengamanan informasi, melakukan
pengklasifikasian informasi sangatlah penting. Memberikan pengamanan yang
sesuai akan menghemat sumberdaya organisasi dan membuat pengelolaan informasi
menjadi efisien dan efektif. Akhirnya akan membantu meningkatkan kualitas
data/informasi yang digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan.
Keuntungan melakukan klasifikasi
data/informasi bagi organisasi adalah :
1. Meningkatkan kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan data
dikarenakan pengendalian yang tepat terhadap semua data dalam organisasi.
2. Menghemat biaya operasional pemeliharaan dikarenakan
mekanisme perlindungan data dirancang dan dilaksanakan hanya terhadap data yang
memang memerlukannya.
3. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dikarenakan data
sumbernya sudah tertata kualitasnya.
4. Mendukung pelaksanaan arsitektur keamanan informasi agar
organisasi memperoleh posisi yang lebih baik dimasa yang akan datang.
5. Menyediakan proses untuk melakukan review semua fungsi organisasi
dan menentukan prioritas serta nilai data.
Sistem pengklasifikasian informasi yang
efektif akan membuat informasi mudah dimengerti serta mudah digunakan dan
dipelihara. Selain itu manajemen akan dengan cepat dapat mengetahui dan
menentukan tingkat pengamanan suatu informasi, yang tentunya akan membuat
efisien sumber daya yang diperlukan.
Memulai melakukan pengklasifikasian informasi
Sebelum melakukan pengklasifikasian
informasi, seorang profesional keamanan
informasi (profesional KI) perlu memberikan beberapa pertanyaan terhadap
proyeknya itu :
- apakah pihak eksekutif mendukung ?
Tanpa dukungan eksekutif, pengklasifikasian informasi menjadi
sulit dicapai atau tidak akan berpengaruh dalam organisasi. Sebab dukungan
eksekutif penting dalam upaya mensosialisasikan regulasi klasifikasi informasi.
- apa yang akan dilindungi dan dari apa
?
Profesional KI perlu membuat matrik
analisa serangan dan resiko yang mungkin akan terjadi terhadap data/informasi
organisasi, disertai solusi untuk mengeliminir resiko dan serangan tersebut.
Selain itu perlu diberikan juga analisa impak yang terjadi terhadap organisasi
atas serangan/resiko dan recoverinya.
- apakah terdapat kebijakan tertentu
yang harus dipertimbangkan ?
Kebijakan tertentu bisa saja berdampak
pada pengklasifikasian informasi, untuk itu seorang profesional KI perlu
mengetahui semua kebijakan yang ada dalam organisasi yang akan berpengaruh
dalam implementasi keamanan informasi.
- apakah organisasi mempunyai rasa
memiliki data ?
Organisasilah yang memiliki data, bukan
milik bagian TI. Sehingga organisasi secara keseluruhan harus mempunyai
tanggung jawab terhadap pengelolaan data/informasi tersebut. Bila hanya
diserahkan pada orang-orang TI saja, tentunya akan menjadi tidak efektif. Sebab
pengamanan data merupakan keseluruhan proses yang terjadi terhadap setiap
kegiatan dari data itu.
Bagaimana informasi diklasifikasikan
Pendekatan yang dipakai untuk melakukan
klasifikasi informasi yang efektif dan efisien berbeda-beda dari setiap
organisasi. Hal ini sangat bergantung dari jenis organisasi serta
kepentingannya. Namun tahapan secara umum yang dapat dipakai seperti berikut :
1. Mengidentifikasi semua sumber daya
informasi yang perlu dilindungi.
2. Mengidentifikasi ukuran pengamanan
informasi yang akan diterapkan pada masing-masing kelas informasi. Secara garis
besar pengamanan yang diterapkan pada informasi adalah otentikasi, pengendalian
akses, penyandian, pengawasan secara administratif, pengawasan secara teknologi
dan/atau asuransi.
3. Mengidentifikasi tingkat guna dan
nilai informasi.
4. Memetakan ukuran perlindungan
informasi untuk masing-masing tingkat informasi.
5. Mengklasifikasi informasi : kebanyakan pengklasifikasian data/informasi terfokus hanya
pada kerahasiaan data saja. Namun sesungguhnya pengklasifikasian informasi
lebih dari itu, misalnya :
a. Klasifikasi berdasarkan derajat
kecepatan, misalnya : prioritas, urgent,
segera;
b. Klasifikasi berdasarkan tingkat
kerahasiaan, misalnya : top secret,
secret, confidential;
c. Klasifikasi berdasarkan frekuensi
penggunaan, misalnya : sering, kadang, sekali pakai;
d. Klasifikasi berdasarkan waktu
pemakaian, misalnya : tahun, bulan, minggu, jam;
e. Klasifikasi berdasarkan kewenangan,
misalnya : edit, read only;
f. Klasifikasi berdasarkan isi,
misalnya : keuangan, politik, ekonomi;
g. Klasifikasi lain yang didefinisikan
organisasi, misalnya : umum, pivate,
client, staff only.
6. Evaluasi secara berkala : nilai guna dan kepentingan sebuah informasi memiliki
tenggang waktu tertentu, sehingga proses evaluasi secara berkala sangat
diperlukan untuk menentu kembali klasifikasi informasi tersebut. Evaluasi ini
pada dasarnya adalah perulangan proses 1 sampai 5 di atas terhadap setiap
informasi dalam setiap periode evaluasi.
Contoh pengklasifikasian informasi
Restricted : informasi yang dilindungi, yang bila
tidak ditangani dengan benar dapat secara serius mengakibatkan kerugian,
impaknya termasuk pelanggaran hukum, atau kontrak atas perlindungan privasi.
Sensitive : informasi penting yang dilindungi
dimana bila tidak ditangani dengan benar dapat merusak berfungsinya suatu
sistem atau berdampak pada bisnis, finansial dan hukum.
Operasional : informasi yang bila tidak ditangani
dengan benar menimbulkan kerusakan minimal, namun begitu dapat membuat
ketidak-nyamanan, merusak kredibilitas/reputasi atau rahasia pribadi.
Private : merupakan informasi data pribadi
atau data milik perseorangan yang bukan merupakan informasi untuk umum.
Unrestricted : yang dapat diakses secara bebas
sebagai informasi umum.
sumber:
http://hadiwibowo.wordpress.com/2008/08/05/klasifikasi-informasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar