Senin, 11 November 2013

MINGGU KE VII



Nama        : Ervina Pratika
Kelas        : 3db18
Npm          : 32111490
Matkul     : Sistem informasi Akutansi
MINGGU KE VIII

7. PENGEMBANGAN SISTEM: SUATU SURVEI
Konteks pengembangan dimulai dari pemakai sebagai fungsi organisasional yang membutuhkan pemrosesan dengan menggunakan sistem informasi.

7.1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan sistem umumnya di lakukan oleh tim proyek yang terdiri dari analisis sistem, pemrogram, akuntan dan lain - lain. Setiap proyek pengembangan sistem akan melalui siklus hidup pengembangan sistem, yaitu perencanaan dan analisis, perancangan implementasi yang kemudian ketiga subtahap tersebut dapat di bagi menjadi aktivitas - aktivitas yang relevan. Dalam perusahaan ada beberapa siklus yang mengalami kegagalan dalam tahap pengembangan sistem :
  1. Siklus hidup pengembangan sistem yang “nyata”. Di karenakan gagal karena divisi divisi perusahaan tidak searah sejalan.
  2. masalah masalah komunikasi dalam pengembangan sistem : kualitas komunikasi di antara banyak pihak dalam proyek pengembangan sistem karena setiap pihak manajer, analisis, dan lain lain memiliki pandangan yang berbeda mengenai apa yang di lakukan .

Rekayasa ulang bisnis.
Istilah yang di terapkan dalam pengembangan sistem di mana seluruh fungsi bisnis di rancang ulang dari dasar. Faktor pendorong :
  • gugus kinerja mutu.
  • total quality performance.
Rekayasa ulang dan inovasi proses.
Lebih memfokuskan pada hasil berganda dari pada pengembangan dengan hasil marginal. peran teknologi informasi, merupakan alat tepat untuk melakukan inovasi proses, tetapi harus di dukung SDM yang berkualitas.Davenport memberikan 9 kategori cara di mana IT dapat mendukung inovasi proses :
  1. dukungan otomsional.
  2. dukungan sekuensial.
  3. dukungan penjejakan.
  4. dukungan analisis.
  5. dukungan geografis.
  6. intelektual.
  7. integratif.

7.2. Standar Hidup Dokumentasi
Standar dokumentasi menunjukan kebutuhan dokumentasi yang harus dikembangkan selama proyek pengembangan sistem.

 Tinjauan atas dokumentasi pengembangan sistem
Format khusus dari dokumentasi pengembangan sistem biasanya disebutkan dalam standar-standar dokumentasi pengembangan sistem organisasi.
  1. Studi kelayakan: analisis yang dilakukan untuk menentukan apakah proyek layak dipertimbangkan atau tidak. Tujuannya untuk menjawab seluruh pertanyaan kelayakan teknis, ekonomis dan operasional.
  2. Diagram arus logis
  3. Kamus-kamus data: mendokumentasikan muatan khusus basis data
  4. Perancangan konseptual: dasar perancangan sistem yang rinci.
  5. Laporan perancangan sistem: translasi dari laporan perancangan konseptual ke dalam kinerja sistem yang rinci dan spesifikasi fungsional yang diperlukan untuk memulai perancangan sistem secara fisik
  6. Bagan alir dan tabel keputusan
  7. Deskripsi program
  8. Prosedur-prosedur operasi, manual berjalan. Manual berjalan adalah kumpulan dokumen yang terorganisasi yang berkaitan dengan prosedur-prosedur operasi mencakup aplikasi-aplikasi tertentu
  9. Deskripsi berkas; prosedur-prosedur memasukkan data
  10. Rencana pengubahan
  11. Skedul operasi dan perwatan
  12. Rencana audit
  13. Komentar pemakai

7.3. Teknologi dan Praktik Pengembangan Sistem
Pengendalian Produktivitas Analis/Pemrogram
Pemrograman terstruktur adalah konsep yang berkaitan dengan gaya pemrograman umum, dan dalam sebagian besar format abstraknya, merupakan jenis dari logika simbolis, yang berkaitan dengan ketepatan dan perancangan program. Structured programming meliputi pengembangan standar rancangan program yang menspesifikasikan bagaimana cara para pemrograman dan bagaimana program-program dirancang secara memadai
Computer aidded software engineering (CASE)
CASE merupakan proses yang menggunakan teknologi perangkat lunak komputer yang menunjang bidang rekayasa otomatis untuk mengembangkan dan memelihara perangkat lunak. CASE ditujukan untuk meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas perangkat lunak melalui perbaikan standar dan analisis dan mengurangi biaya pengembangan. CASE terdiri atas beragam peralatan:
                  1.    Repositori (pusat CASE)
                  2.    Peralatan pendiagraman
                  3.    Pemverifikasi syntax
                  4.    d. Prototyping
5.    Pembuatan kode
                  6.    Manajemen proyek
Secara konseptual terdapat beberapa masalah dalam pendekatan prototyping
      1.    Sistem yang tidak selesai tidak dapat diterima sebagai sesuatu yang selesai
2.    Kesulitan mengelola dan mengendalikan proses yang menimbulkan banyak perubahan
Rekayasa Ulang
Adalah proses pengutipan segmen-segmen kode yang digunakan ulang dari perangkat lunak yang ada, kemudian merestrukturisasi kode ini untuk meningkatkan efisiensi dan kegunaan ulangnya.
Pengendalian Perubahan Progam
Pengendalian perubahan program memperhatikan pemeliharaan program aplikasi. Tujuan pengendalian itu adalah untuk mencegah penggelapan yang potensial dan perubahan yang tidak terotorisasi sebelum progam-program diuji dan disetujui.
Pemisahan Tugas
Dokumentasi perubahan program harus diakumulasikan dalam perubahan program, yang menyediakan akumulasi perbuahan untuk setiap program aplikasi terpisah.
Administrasi Basis Data (DBA)
Fungsi administrasi basis data (DBA) merupakan hal penting dalam perancangan dan pengendalian seluruh elemen manajemen data dan sistem basis data. Fungsi DBA seperti pendefinisan data dan keamanan data, sc tradisionaldilaksanakan secara terpisah, barangkali juga oleh orang yang berbeda, untuk setiap program aplikasi terpisah dan berkas-berkas yang berkaitan.

7.4. Perencanaan dan Pengorganissian proyek sistem
Perencanaan Dan Pengorganisasian Proyek
Seleksi Proyek
Jika sumber daya organisasi terbatas, sumberdaya pengembangan proyek harus dialokasikan ke proyek-proyek yang bersangkutan yang dapat menghasilkan manfaat terbesar bagi organisasi. Seleksi proyek biasanya merupakan tanggungjawab dewan pengarah(steering committee) atau unit organisasi lain untuk menjamin adanya partisipasi pemakai dalam proses seleksi.
Tim Proyek
Pimpinan proyek memiliki tanggungjawab langung kepada dewan pengarah dalam hal perkembangan dan penyelesaian proyek. Dewan pengarah atau unit organisasi serupa digunakan sebagai jaminan adanya keterlibatan pemakai dalam pekerjaan di departemen sistem informasi.
Perincian Proyek Ke Dalam Tahap-Tahap Dan Tugas-Tugas
Untuk merencanakan dan mengendalikan proyek secara efektif, aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dirincikan atau dipilah-pilah menjadi daftar tugas dan tahap-tahap yang lengkap. Tujuan perincina proyek adalah membantu penugasan dan pengendalian tenaga kerja dan sumberdaya proyek lainnnya.
Estimasi Waktu
Mengestimasikan wakt penyelesaian tugas secara akurat untuk proyek sistem merupakan hal yang sulit karena adanya ketidakpastian-ketidakpastian yang inheren dalam pengembangan sistem.
Pengukuran kerja mencakup empat dasar:
      1.    Identifikasikan tugas-tugas yang akan diestimasikan
      2.    Untuk setiap tugas, estimasikan total ukuran atau volume tugas dalam suatu pola tertentu
      3.    Konversikan estimasi ukuran atau volume ke dalam estimasi waktu dengan mengalikan estimasi ukuran atau volume dengan tarif pemrosesan standar atau yang diestimasikan
      4.    Sesuaikan tarif pemrosesan yang diestimasikan untuk mempertimbangkan masalah-masalah seperti waktu menganggur, kompleksitas tugas, atau pembaruan tugas-tugas


SUMBER:


MINGGU KE VI



MINGGU KE VI
6.     APLIKASI SIKLUS-SIKLUS PRODUKSI DAN KEUANGAN

6.1  Aplikasi siklus produksi

Pengendalian produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya, dan akuntansi property/kepemilikan merupakan fungsi-fungsi umum dalam siklus produksi di perusahaan- perusahaan manufaktur. Hanya sediklit kemungkinan adanya siklus produksi sebagai suatusiklus yang terpisah, dalam sebuah perusahaan non-manufaktur, tetapi hamper sebagian besar  perusahaan mempunyai persediaan dan mengelola beberapa bentuk aktivitas produktif,seperti menjual barang dan jasa. Jadi, prinsip-prinsip pengendalian produksi relevan untuk sebagian besar organisasi
Pengendalian Produksi
System akuntansi biaya berfokus pada pengelolaan persediaan manufacturing: bahan baku, barang dalam proses, dan produk selesai. Job costing merupakan prosedur dimana biayadidistribusikan ke pekerjaan atau order produksi tertentu. Ini membutuhkan system pengendalian order produksi.
Dalam penentuan biaya berdasarkan proses produksi (process costing), biaya dikumpulkandalam proses atau departemen berdasarkan periode (hari, minggu, atau bulan). Pada setiapakhir periode, biaya setiap proses dibagi berdasarkan unit yang diproduksi untuk mencari biaya rata-rata per unit. Process costing digunakan jika tidak mungkin atau tidak memuaskanuntuk mengidentifikasikan banyak pekerjaan atau perkumpulan produksi. Klasifikasi proses  atau departemen dapat dirancang sesuai dengan distribusi biaya atau tujuan pelaporan produksi. Klasifikasi ini mendukung tujuan-tujuan akuntansi biaya proses dan pengendalian produksi dengan order berulang. “Biaya” baik dalam job maupun process costing dapat berupa biaya actual atau biaya yang ditetapkan terlebih dahulu (contoh:biaya standar).System akuntansi biaya meliputi baik pengendalian produksi maupun persediaan; keduanya sangat berkaitan dengan masukan order, penagihan, penggajian, pengiriman, dan prosedur- prosedur pembelian. Pengendalian intern atas persediaan dan produksi didasarkan padafungsi-fungsi terpisah dan catatan-catatan dasar dan dokumentasi, seperti order produksi,formulir-formulir permohona bahan, dan kartu jam kerja. Perlindungan terhadap persediaan dari pencurian fisik meliputi pengamanan terhadap persediaan seperti juga dilakukannya perhitungan fisik periodic dan pengujian terhadap catatan secara independen.

Siklus Produksi  adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan dataterkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.

Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
1.  Perancangan Produk
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Dokumen dan prosedur:
Aktivitas perancangan produk menciptakan dua dokumen utama :
 Daftar bahan baku
Daftar operasi
Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam perancangan produk ?
Para akuntan dapat memberikan informasi yang menunjukkan bagaimana berbagai desain dapat mempengaruhi biaya produksi dan tingkat laba.
Memastikan bahwa SIA dirancang untuk mengumpulkan dan memberikan informasi mengenai biaya penyetelan mesin dan penanganan bahan baku yang terkait dengan berbagai alternatif desain produk.
Dengan memberikan data mengenai biaya perbaikan dan jaminan yang terkait dengan produk yang ada dapat berguna untuk mendesain produk yang lebih baik.
    2. Perencanaan dan Penjadwalan
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpamenimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Apakah dua metode yang biasa dari perencanaan produksi ?
1. Perencanaan sumber daya produksi (MRP-II)
MRP-II adalah kelanjutan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang mencarikeseimbangan antara kapasitas produksi yang ada dan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan.
2.Sistem produksi Just-in-time (JIT)

Tujuan produksi JIT adalah meminimalkan atau meniadakan persediaan bahan baku, barangdalam proses, dan barang jadi.
Dokumen, formulir dan prosedur:
Jadwal induk produksi (MPS) menspesifikasikan seberapa banyak produk akan diproduksi selama periode perencanaan dan kapan produksi tersebut harus dilakukan.
Permintaan bahan baku mensahkan pengeluaran jumlah bahan baku yang dibutuhkan dari gudang ke lokasi pabrik, tempat bahan tersebut dibutuhkan.
Perpindahan selanjutnya dari bahan baku di sepanjang pabrik akan didokumentasikan dalamdalam kartu perpindahan.
Bagaimana para akuntan dapat terlibat dalam perencanaan dan penjadwalan?
Akuntan harus memastikan bahwa SIA mengumpulkan dan melaporkan biaya secara konsisten dengan teknik perencanaan produksi perusahaan.Para akuntan juga dapat membantu perusahaan memilih antara MRP-II atau JIT untuk melihat manakah yang lebih tepat untuk perencanaan dan penjadwalan produksi perusahaan.
3. Produksi Aktual dari Produk.
Cara aktivitas ini dicapai sangat berbeda di berbagai perusahaan. Salah satunya dengan menggunakan computer-integrated manufacturing (CIM). Computer-IntegratedManufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, sepertirobot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.‡
Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
5. Akuntansi  Biaya
Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya. Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
a. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja darioperasi produksi
b. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkanharga serta keputusan bauran produk.
c. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaanserta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Dua jenis sistem akuntansi biaya
1. Harga pokok pesanan
2. Harga pokok proses
Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya ke batch produksi tertentu, atau pekerjaan tertentu. Perhitungan biaya proses membebankan biaya ke setiap proses, dan kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi.Pilihan perhitungan biaya berdasarkan pesanan atau proses hanya mempengaruhi metodeyang digunakan untuk membebankan biaya-biaya tersebut ke produk, bukan pada metode pengumpulan data.

6.2    Aplikasi Siklus Keuangan
Siklus Keuangan adalah Sistem akuntansi yang mencatat dua dua kegiatan ekonomi  yaitu :
a.    Bisnis menaikkan modal dari para pemilik dan kreditor.
b.    Bisnis menggunakan modal untuk memperoleh aset produksi yang dipakai untuk memperoleh pendapatan.

Siklus keuangan melaporkan sumber kapital pada manajer berkenaan dengan hasil operasinya. Sistem laporan keuangan ini menunjukkan pada kesatuan eksternal dengan meringkas data akuntansi dan menunjukkannya dalam rekening keuangan. Terkadang meliputi sistem akuntansi tanggung jawab yang menunjukkan biaya aktual dan dianggarkan pada manajer individu. Catatan jurnal dan aplikasi laporan keuangan terkadang merupakan komponen sistem buku besar umum.


Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan. Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :
·         Sistem Pemilikan.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Jadi sistem pemilikan adalah sebuah komponen atau elemen yang dimiliki secara eksklusif serta memegang kontrol terhadap sesuatu.
  • Sistem Catatan Jurnal.
    pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Pembukuan biasanya dilakukan oleh seorang ahli pembukuan.
  • Sistem Pelaporan Keuangan.
    Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
    1. Laporan neraca.
    2. Laporan laba/rugi.
    3. Laporan Perubahan Ekuitas.
    4. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan arus kas atau Laporan arus dana.
    5. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Manajemen keuangan dimulai dengan tujuan yang jelas proyek. Tujuan ini digunakan untuk mengembangkan sebuah rencana tindakan untuk mencapai mereka - rencana yang realistis, dapat dinilai dan merupakan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan. Rencana ini diterjemahkan ke dalam anggaran yang memberikan sumber daya untuk setiap aktivitas -penyusunan anggaran akan memberikan informasi tambahan tentang setiap aktivitas yang dapat menyebabkan rencana harus diubah. Ketika ini bagian dari siklus selesai, akan ada anggaran singkat yang mengalokasikan sumber daya untuk setiap aktivitas. Tujuannya adalah untuk membuat anggaran yang akan sedekat mungkin dengan operasi proyek yang sebenarnya.

Ketika proyek dimulai, akuntansi juga dimulai. Catatan akuntansi dan laporan pada semua transaksi keuangan. Ada dua jenis akuntansi - akuntansi organisasi formal yang dilakukan oleh bagian akuntansi organisasi dan manajemen akuntansi dilakukan oleh manajer proyek. Secara periodik, seluruh proyek, manajer transfer informasi dari laporan akuntansi ke dalam anggaran. Selama fase ini manajer terus menerus membandingkan proyeksi anggaran dengan hasil aktual dari akuntansi. Kegiatan ini dapat menyebabkan intervensi manajemen dalam proyek untuk menangani bidang-bidang yang menjadi perhatian.
Akhirnya, pada akhir proyek, manajer bersama dengan personil akuntansi akan menghasilkan serangkaian laporan hasil keuangan proyek. Laporan-laporan ini akan dimasukkan ke dalam laporan keseluruhan proyek dan memberikan informasi berharga untuk membantu dalam pengembangan proyek-proyek masa depan.





SUMBER: