Jumat, 25 April 2014

3. Manajemen Aktiva dan Pasiva Bank



3. Manajemen Aktiva dan Pasiva Bank
Dalam perbankan, pengelolaan aktiva dan pasiva adalah praktek pengelolaan risiko yang muncul akibat ketidaksesuaian antara aktiva dan kewajiban (utang dan aset) dari bank. Hal ini juga dapat dilihat pada asuransi. Bank menghadapi beberapa risiko seperti risiko likuiditas , risiko suku bunga , risiko kredit dan risiko operasional . Aset kewajiban manajemen (ALM) adalah manajemen strategis alat untuk mengelola risiko suku bunga dan risiko likuiditas yang dihadapi bank , lain perusahaan jasa keuangan dan perusahaan .
Bank mengelola risiko mismatch aset kewajiban dengan cara mencocokkan aset dan kewajiban menurut pola jatuh tempo atau sesuai durasi, dengan lindung nilai dan dengan sekuritisasi . Sebagian besar teknik untuk lindung nilai induk dari lindung nilai delta konsep diperkenalkan di Black-Scholes model dan dalam karya Robert C. Merton dan Robert A. Jarrow . Awal asal usul aset dan kewajiban tanggal manajemen untuk periode bunga tinggi dari 1975-6 dan 1970-an dan awal 1980-an di Amerika Serikat . Van Deventer, Imai dan Mesler (2004), bab 2, garis besar sejarah ini secara rinci.

Manajemen sumber dana
Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya.  Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung.oleh karena itu pemilihan sumber dana harus dilakukan secara tepat.
Secara garis besar sumber dana bank dapat di peroleh dari:
1. Dari bank itu sendiri
2. Dari masyarakat luas
3. Dan dari lembaga lainnya
1.  Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
Dana Bank sendiri dana Bank sendiri terutama dari tiga jenis:  Modal disetor, Cadangan dana dan  Bagian laba yang tidak dibagikan.
·         Bank Pemilik Dana
Sendiri Bank disetor. Jumlah dengan mana suatu perusahaan perbankan yang terdaftar disebut modal nominal atau berwenang. Ini adalah jumlah maksimum dari modal yang disebutkan dalam klausul ibukota anggaran dasar perusahaan. Modal selanjutnya dibagi menjadi :
v  modal disetor
v  penempatan modal.
Bank-bank di Pakistan meningkatkan modal dasar dengan menerbitkan saham biasa Rs. 10 masing-masing yang disetor penuh.
·         Dana cadangan
Cadangan adalah sumber dana yang dikelola oleh semua bank umum. Pada saat mendeklarasikan dividen, suatu bagian tertentu dari keuntungan ditransfer ke dana cadangan. Cadangan ini milik. Pemegang saham dan pada saat likuidasi, Pemegang Saham berhak untuk cadangan ini bersama dengan ibu kota.

Tujuan utama dari menyisihkan sebagian keuntungan untuk memenuhi pengeluaran yang tak terduga dari bank. Perbankan Perusahaan Ordonansi telah mewajibkan (mengikat) untuk setiap perusahaan perbankan yang tergabung dalam Pakistan untuk membuat dana cadangan.

3. Profit.
Laba adalah sumber ke bank untuk tujuan bisnis. Keuntungan menandakan saldo kredit dari rekening laba rugi yang belum didistribusikan. Keuntungan akumulasi selama bertahun-tahun meningkatkan modal kerja bank dan memperkuat posisi keuanganya.

2.  Dana yang berasal dari masyarakat luas/ dana pihak ketiga (produk funding)
·         GIRO
Giro dalam perbankan adalah simpanan yang penrakikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah lainyya atau dengan cara pemindah bukuan.
·         TABUNGAN
Tabungan merupakan simpanan yang paling popular dikalangan masyarakat umum. Perngertian tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilkakukan mennurut syarat-syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat tertarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
·         DEPOSITO
Deposito adalah simpanan yang hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan dengan bank. Deposito termasuk ke dalam dana mahal, karena bunga yang harus dibayar ke bank para deposan relatif paling tinggi dibandingkan dengan produk-produk lainnya.

3.  Dana yang berasal dari lembaga lain
Dalam praktiknya sumber dana ini merupakan tambahan jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana sendiri dan masyarakat. Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
1.      Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan bank Indonesia kepda bnk-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Kredit likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu.
2.      Pinjaman antar bank (Call Money). Biasanya pinjaman ini di berikan kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak mampu untuk membayar kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relative tinggi jika dibandingkan dengan pinjaman lainnya.
3.      Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri.
4.      Surat berharga pasar uang (SBPU).

Manajeman penggunaan dana
Dana yang diperoleh sebuah bisnis perbankan perlu dialokasikan dengan tepat. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan alokasi aktiva. Alokasi aktiva merupakan pendistribusian dana investasi yang didasarkan pada fungsi dan kegunaan diantara berbagai kategori aktiva, termasuk ekuivalen kas, saham, investasi pendapatan tetap, dan aktiva berwujud lainnya. Alokasi aktiva akan berdampak baik pada resiko maupun laba. Alokasi aktiva merupakan konsep sentral dalam perencanaan keuangan bagi manajemen investasi bisnis perbankan, kebijakan alokasi aktiva perlu mengindahkan tingkat likuiditas, tetapi tidak mengabaikan tingkat rentabilitas. Untuk itu dana yang diperoleh dialokasikan ke dalam cadangan primer, cadangan sekunder, kredit, dan investasi dalam perbandingan yang tepat sesuai dengan perubahan-perubahan.
1.  Alokasi dana pada cadangan primer/GWM
Primary reserve diperlukan untuk memenuhi permintaan efektif dari para nasabah yang muncul secara tiba-tiba. Bahasa teknis perbankan dalam mewujudkan primary reserve ini adalah alat-alat yang dikuasai dan tercermin pada pos-pos aktiva, berupa : saldo kas dan saldo rekening pada Bank Indonesia. Cadangan primer merupakan garis pertahanan pertama sebuah bank jika para deposan menarik dana mereka.
2.  Alokasi dana pada cadangan  sekunder
Cadangan sekunder digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya kurang dari satu tahun yang sekaligus dimanfaatkan untuk mencari laba. Cadangan sekunder merupakan pinjaman dan sekuritas yang dapat dikonversikan ke dalam uang tunai tanpa kerugian yang serius. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Deposito, dan Surat Dagang adalah beberapa instrumen yang termasuk dalam cadangan sekunder. Cadangan sekunder tidak semata-mata sebagai penyangga cadangan utama, tetapi juga sebagai dana yang lincah bergerak dan ditanam dalam bentuk investasi jangka pendek dengan sifat-sifat yang tetap curre.
3.  Alokasi dana pada cadangan kerja
Alokasi Dana Bank Dana yang diperoleh sebuah bisnis perbankan perlu dialokasikan dengan tepat. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan alokasi aktiva. Alokasi aktiva merupakan pendistribusian dana investasi yang didasarkan pada fungsi dan kegunaan diantara berbagai kategori aktiva, termasuk ekuivalen kas, saham, investasi pendapatan tetap, dan aktiva berwujud lainnya. Alokasi aktiva akan berdampak baik pada resiko maupun laba. Alokasi aktiva merupakan konsep sentral dalam perencanaan keuangan bagi manajemen investasi bisnis perbankan, kebijakan alokasi aktiva perlu mengindahkan tingkat likuiditas, tetapi tidak mengabaikan tingkat rentabilitas. Untuk itu dana yang diperoleh dialokasikan ke dalam cadangan primer, cadangan sekunder, kredit, dan investasi dalam perbandingan yang tepat sesuai dengan perubahan-perubahan.
4.  Kredit
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan pemberian bunga. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.
5.  Investasi jangka panjang
Di bidang perekonomian, kata investasi sudah lazim di pergunakan dansering diartikan sebagai penanaman uang dengan tujuan mencari untung. Dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, kata investasi diartikan lebih jelas, yaitu penanaman uang atau modal di suatu proyek atau perusahaan dengan tujuan untuk mencari untung di masa yang akan datang (Salim, 1991). Di Indonesia, topik investasi sudah diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 13) Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden, dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.



Sumber:
http://controlroom1.blogspot.com/2012/04/manajemen-aktiva-dan-passiva-bank.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar