3. Manajemen Aktiva dan Pasiva Bank
Dalam perbankan, pengelolaan aktiva dan pasiva adalah
praktek pengelolaan risiko
yang muncul akibat ketidaksesuaian antara aktiva dan kewajiban (utang dan aset)
dari bank. Hal ini juga dapat dilihat pada asuransi. Bank menghadapi beberapa
risiko seperti risiko likuiditas , risiko suku bunga , risiko kredit dan risiko operasional . Aset kewajiban manajemen
(ALM) adalah manajemen strategis alat untuk mengelola risiko
suku bunga dan risiko likuiditas yang dihadapi bank
, lain perusahaan jasa keuangan dan perusahaan .
Bank mengelola risiko mismatch aset kewajiban dengan cara
mencocokkan aset
dan kewajiban menurut pola jatuh tempo atau sesuai durasi, dengan
lindung nilai dan dengan sekuritisasi . Sebagian besar teknik untuk lindung nilai induk dari lindung nilai delta konsep diperkenalkan di Black-Scholes model dan dalam karya Robert C. Merton dan Robert A. Jarrow . Awal asal usul aset dan
kewajiban tanggal manajemen untuk periode bunga tinggi dari 1975-6 dan 1970-an
dan awal 1980-an di Amerika Serikat . Van Deventer, Imai dan Mesler
(2004), bab 2, garis besar sejarah ini secara rinci.
Manajemen sumber dana
Pengertian
sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat
perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat
atau dari lembaga lainnya. Pemilihan
sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung.oleh karena
itu pemilihan sumber dana harus dilakukan secara tepat.
Secara
garis besar sumber dana bank dapat di peroleh dari:
1. Dari bank itu sendiri
2. Dari masyarakat luas
3. Dan dari lembaga lainnya
1. Dari bank itu sendiri
2. Dari masyarakat luas
3. Dan dari lembaga lainnya
1. Dana
yang bersumber dari bank itu sendiri
Dana Bank sendiri dana Bank sendiri terutama dari tiga jenis: Modal
disetor, Cadangan dana dan Bagian laba yang tidak dibagikan.
·
Bank Pemilik Dana
Sendiri Bank disetor. Jumlah dengan mana suatu perusahaan
perbankan yang terdaftar disebut modal nominal atau berwenang. Ini adalah
jumlah maksimum dari modal yang disebutkan dalam klausul ibukota anggaran dasar
perusahaan. Modal selanjutnya dibagi menjadi :
v modal disetor
v penempatan modal.
Bank-bank di Pakistan meningkatkan modal dasar dengan
menerbitkan saham biasa Rs. 10 masing-masing yang disetor penuh.
·
Dana
cadangan
Cadangan adalah sumber dana yang
dikelola oleh semua bank umum. Pada saat mendeklarasikan dividen, suatu bagian
tertentu dari keuntungan ditransfer ke dana cadangan. Cadangan ini milik. Pemegang
saham dan pada saat likuidasi, Pemegang Saham berhak untuk cadangan ini bersama
dengan ibu kota.
Tujuan utama dari menyisihkan
sebagian keuntungan untuk memenuhi pengeluaran yang tak terduga dari bank.
Perbankan Perusahaan Ordonansi telah mewajibkan (mengikat) untuk setiap
perusahaan perbankan yang tergabung dalam Pakistan untuk membuat dana cadangan.
3. Profit.
3. Profit.
Laba adalah sumber ke bank untuk
tujuan bisnis. Keuntungan menandakan saldo kredit dari rekening laba rugi yang
belum didistribusikan. Keuntungan akumulasi selama bertahun-tahun meningkatkan
modal kerja bank dan memperkuat posisi keuanganya.
2. Dana
yang berasal dari masyarakat luas/ dana pihak ketiga (produk funding)
·
GIRO
Giro dalam perbankan adalah simpanan
yang penrakikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, sarana perintah lainyya atau dengan cara pemindah bukuan.
·
TABUNGAN
Tabungan merupakan simpanan yang paling
popular dikalangan masyarakat umum. Perngertian tabungan adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilkakukan mennurut syarat-syarat tertentu yang disepakati
tetapi tidak dapat tertarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
·
DEPOSITO
Deposito adalah simpanan yang hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpanan
dengan bank. Deposito termasuk ke dalam dana mahal, karena bunga yang harus
dibayar ke bank para deposan relatif paling tinggi dibandingkan dengan
produk-produk lainnya.
3. Dana yang berasal dari lembaga lain
Dalam praktiknya sumber dana ini merupakan tambahan
jika bank mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana sendiri dan
masyarakat. Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau
membayar transaksi-transaksi tertentu.
Perolehan dana dari
sumber ini antara lain dapat diperoleh dari:
1. Bantuan
Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), merupakan kredit yang diberikan bank
Indonesia kepda bnk-bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Kredit likuiditas
ini juga diberikan kepada pembiayaan sektor-sektor usaha tertentu.
2. Pinjaman
antar bank (Call Money). Biasanya pinjaman ini di berikan kepada bank-bank yang
mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring dan tidak mampu untuk membayar
kekalahannya. Pinjaman ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relative
tinggi jika dibandingkan dengan pinjaman lainnya.
3.
Pinjaman dari bank-bank luar negeri.
Merupakan pinjaman yang diperoleh oleh perbankan dari pihak luar negeri.
4. Surat
berharga pasar uang (SBPU).
Manajeman
penggunaan dana
Dana yang
diperoleh sebuah bisnis perbankan perlu dialokasikan dengan tepat. Untuk itu
diperlukan suatu kebijakan alokasi aktiva. Alokasi aktiva merupakan
pendistribusian dana investasi yang didasarkan pada fungsi dan kegunaan
diantara berbagai kategori aktiva, termasuk ekuivalen kas, saham, investasi
pendapatan tetap, dan aktiva berwujud lainnya. Alokasi aktiva akan berdampak
baik pada resiko maupun laba. Alokasi aktiva merupakan konsep sentral dalam
perencanaan keuangan bagi manajemen investasi bisnis perbankan, kebijakan
alokasi aktiva perlu mengindahkan tingkat likuiditas, tetapi tidak mengabaikan
tingkat rentabilitas. Untuk itu dana yang diperoleh dialokasikan ke dalam
cadangan primer, cadangan sekunder, kredit, dan investasi dalam perbandingan
yang tepat sesuai dengan perubahan-perubahan.
1. Alokasi dana pada cadangan primer/GWM
Primary
reserve diperlukan untuk memenuhi permintaan efektif dari para nasabah yang
muncul secara tiba-tiba. Bahasa teknis perbankan dalam mewujudkan primary
reserve ini adalah alat-alat yang dikuasai dan tercermin pada pos-pos aktiva,
berupa : saldo kas dan saldo rekening pada Bank Indonesia. Cadangan primer
merupakan garis pertahanan pertama sebuah bank jika para deposan menarik dana
mereka.
2. Alokasi dana pada cadangan sekunder
Cadangan
sekunder digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya
kurang dari satu tahun yang sekaligus dimanfaatkan untuk mencari laba. Cadangan
sekunder merupakan pinjaman dan sekuritas yang dapat dikonversikan ke dalam
uang tunai tanpa kerugian yang serius. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat
Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Deposito, dan Surat Dagang adalah
beberapa instrumen yang termasuk dalam cadangan sekunder. Cadangan sekunder tidak
semata-mata sebagai penyangga cadangan utama, tetapi juga sebagai dana yang
lincah bergerak dan ditanam dalam bentuk investasi jangka pendek dengan
sifat-sifat yang tetap curre.
3. Alokasi
dana pada cadangan kerja
Alokasi
Dana Bank Dana yang diperoleh sebuah bisnis perbankan perlu dialokasikan dengan
tepat. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan alokasi aktiva. Alokasi aktiva
merupakan pendistribusian dana investasi yang didasarkan pada fungsi dan
kegunaan diantara berbagai kategori aktiva, termasuk ekuivalen kas, saham,
investasi pendapatan tetap, dan aktiva berwujud lainnya. Alokasi aktiva akan
berdampak baik pada resiko maupun laba. Alokasi aktiva merupakan konsep sentral
dalam perencanaan keuangan bagi manajemen investasi bisnis perbankan, kebijakan
alokasi aktiva perlu mengindahkan tingkat likuiditas, tetapi tidak mengabaikan
tingkat rentabilitas. Untuk itu dana yang diperoleh dialokasikan ke dalam
cadangan primer, cadangan sekunder, kredit, dan investasi dalam perbandingan
yang tepat sesuai dengan perubahan-perubahan.
4. Kredit
Kredit merupakan suatu fasilitas
keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk
membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. UU
No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam
untuk melunasi utangnya setelah jangka watu tertentu dengan pemberian bunga.
Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.
5. Investasi
jangka panjang
Di bidang perekonomian, kata
investasi sudah lazim di pergunakan dansering diartikan sebagai penanaman uang
dengan tujuan mencari untung. Dalam kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, kata
investasi diartikan lebih jelas, yaitu penanaman uang atau modal di suatu proyek
atau perusahaan dengan tujuan untuk mencari untung di masa yang akan datang
(Salim, 1991). Di Indonesia, topik investasi sudah diatur dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 13) Investasi adalah suatu aktiva yang
digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui
distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, deviden, dan uang sewa),
untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang
berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Sumber:
http://controlroom1.blogspot.com/2012/04/manajemen-aktiva-dan-passiva-bank.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar