Nama : Ervina pratika
Npm : 32111490
Kelas : 3db18
Matkul : Terapan Komputer Perbankan
2. PENGENALAN LAPORAN KEUANGAN PERBANKAN
Tujuan
dan susunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang
berguna dalammembuat keputusan bagi pihak – pihak yang berkepentingan. Laporan
keuanganyang disusun dan disajikan sebagai data tahunan kepada semua pihak
yangberkepentingan pada hakekatnya mempunyai keterbatasan dalam
memberikangambaran tentang keadaan keuangan dan potensi laba. Untuk
mengatasinya diperlukan suatu laporan untuk beberapa periode, yaitu dengan
menyusun laporan keuangan yang diperbandingkan.
Neraca dapat disajikan dalam:
A. Bentuk perkiraan / skontro (akun)
Dalam bentuk perkiraan, neraca dibagi dau sisi yaitu sisi sebelah kiri (untuk aset) dan sisi sebelah kanan (untuk kewajiban dan modal)
Dalam bentuk perkiraan, neraca dibagi dau sisi yaitu sisi sebelah kiri (untuk aset) dan sisi sebelah kanan (untuk kewajiban dan modal)
B. Bentuk laporan / stafel (report form)
Dalam bentuk laporan semua akun/rekening dalam neraca disusun berurutan kebawah. Urutan pertama kelompok aset, kewajiban, modal.
Laporan keuangan mempunyai arti
penting sebagai berikut:Dalam bentuk laporan semua akun/rekening dalam neraca disusun berurutan kebawah. Urutan pertama kelompok aset, kewajiban, modal.
Kepentingan masyarakat.
·
Kepentingan
pemegang saham.
·
Kepentingan
perpajakan
·
Kepentingan
pemerintah
·
Karyawan
·
Manajemen
bank.
1. Neraca Bank
Neraca Bank adalah
ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, kewajiban, dan modal sendiri suatu
badan usaha pada saat tertentu; disebut neraca karena kenyataannya terjadi
keseimbangan antara harta di satu pihak dengan kewajiban dan modal di pihak
lain (balance sheet).
Elemen Neraca Bank terdiri dari :
a. Kelompok Aset:
·
Aset
Lancar
·
Investasi jangka panjang
·
Aset tetap
·
Aset yang tidak berwujud
·
Aset lain-lain
b. Kelompok Kewajiban:
·
Kewajiban
lancer
·
Kewajiban
jangka panjang
·
Kewajiban lain-lain
c. Kelompok Ekuitas:
·
Modal
saham
·
Agio/disagio
saham
·
Cadangan-cadangan
·
Saldo laba
Aset, adalah kekayaan atau
sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dandiharapkan akan memberi
manfaat di masa yang akan datang.
Aset terdiri dari:
Aset terdiri dari:
·
Aset Lancar (current assets)
Adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan)..
Adalah uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan)..
·
Investasi jangka panjang (long-term investments)
Terdiri dari aset berjangka panjang (tidakuntuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan. Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.
Terdiri dari aset berjangka panjang (tidakuntuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan. Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.
·
Aset Tetap (Fixed assets)
Aset berwujud yang digunakanuntuk operasi normal perushaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan.
Misalnya: tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan kantor, kendaraan.
Aset berwujud yang digunakanuntuk operasi normal perushaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan.
Misalnya: tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan kantor, kendaraan.
·
Aset Tak Berwujud (Intangible assets)
Terdiri hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, Misal: hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.
Terdiri hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, Misal: hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.
·
Aset lain-lain (Other assets)
Untuk menampung aset yang tidak bisa digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak dipakai dalam operasi.
Untuk menampung aset yang tidak bisa digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak dipakai dalam operasi.
Kewajiban dapat digolongkan menjadi:
· Kewajiban
lancar (current liabilities)
Kewajiban lancar meliputi kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan.
Misalnya: hutang usaha, beban yang harus masih dibayar, pendapatan yang diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
Kewajiban lancar meliputi kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan.
Misalnya: hutang usaha, beban yang harus masih dibayar, pendapatan yang diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
· Kewajiban
jangka panjang (long-term debts)
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.
Misalnya: utang hipotik, utang obligasi
Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun.
Misalnya: utang hipotik, utang obligasi
· Kewajiban
lain-lain (other liabilities)
Adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke kewajiban lancara dan kewajiban jangka panjang.
Adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke kewajiban lancara dan kewajiban jangka panjang.
Ekuitas
Menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban.
Jenis ekuitas berdasarkan bentuk perusahaan:
Menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban.
Jenis ekuitas berdasarkan bentuk perusahaan:
·
modal pemilik- Perusahaan perorangan
·
modal sekutu- Perusahaan persekutuan
·
modal saham- Perusahaan perseroan
2. Laporan Rugi /LabaBank
Laporan
laba/rugi bank (Profit and Loss Statement) atau lebih dikenal jugadengan Income
Statement dari suatu Bank umum adalah suatu laporan keuanganbank yang
menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan nonoperasional bank serta
keuntungan bersih bank untuk suatu periode tertentu.
Laboran Laba – Rugi Menurut
Ketentuan Bank Indonesia- Pendapatan
v Pendapatan Operasional
a.
Hasil
Bunga
b.
Provisi
dan komisi
v Pendapatan Non operasional
a. Jumlah
2.
Biaya
v Biaya Operasional
a. Biaya bunga
b. Biaya lanilla
v Biaya Non Operasional
3.
Jumlah
v Laba/Rugi sebelum Pajak
v Sisa / laba / rugi tahun lalu
2. Laporan Kualitas
Aktiva Produktif
Pengertian Aktiva Produktif
Untuk
lebih memahami konsep aktiva produkrif, maka pada bagaian ini terlebih dahulu
akan dikupas mengenai aktiva dan prinsip-prinsipnya. Hal ini untuk memudahkan
dalam memahami aktiva produktif dalam pembahasan selanjutnya. Aktiva diartikan
sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa mendatang yang dapat
ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-jasa yang timbul dari kontrak yang belum
dijalankan kedua belah pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung
kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hokum atau keadilan bagi orang
atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga diartikan sebagai manfaat ekonomi
yang sangat mungkin diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa
mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu (Marianus Sinaga,
1997).
Aktiva Produktif Pada Bank Syariah
Pembiayaan
yaitu penyediaan dana dan atau tagihan berdasarkan akad mudaharabah dan atau
pembiayaan lainnya berdasarkan prinsip bagi hasil.
Piutang
yaitu tagihan yang timbul dari transaksi jual beli dan atau sewa berdasarkan
akad murabahan, salam, istishna dan atau ijarah.
Qardh
yaitu penyediaan dana ataru tagiahan antara bank syariah dengan pihak peminjam
yang mewajibkan pihak peminjam melakukan pembayaran sekaligus atau cicilan
dalam jangka waktu tertentu.
Surat
berharga syariah yaitu surat bukti berinvestasi berdasarkan prinsip syariah
yang lazim diperdagangkan dipasar uang dan atau pasar modal antara lain wesel,
obligasi syariah, sertifikasi reksadana syariah dan surat berharga lainnya
berdasarkan prinsip syariah.
Penempatan
yaitu penanaman dana bank syariah pada bank syariah lainnya dan atau bank
perkreditan rakyat berdasarkan prinsisp syariah antara lain dalam bentuk giro
dan atau tabungan wadiah, deposito berjangka dan atau tabungan muharabah,
pembiayaan yang diberikan, sertifikat investasi mudharabah antar bank (IMA) dan
atau bentuk-bentuk penempatan lainnya berdasarkan prinsip syariah.
Penyertaan
modal yaitu penanaman dana bank syariah dalam bentuk saham pada perusahaan yang
bergerak dibidang keuangan syariah termasuk peneneman dalam bentuk surat utang
konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jensi
transakasi tertentu berdasarkan prinsisp syariah yang berakibat bank syariah
memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak dibidang
keuangan syariah. Penyertaan modal sementara yaitu penyertaan modal bank
syariah dalam perusahaan nasabah untuk mengatasi kegagalan pembiayaan dan atau
piutang (debt to equity swap) sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank
Indonesia yang berlaku termasuk dalam bentuk surat utang konversi (convertible
bonds) dengan opsi saham (equity options) atau jenis transaksi tertentu yang
berakibat bank syariah memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan
nasabah.
Kualitas
semua bentuk penanaman dana (aktiva produktif) diatas menjadi standar
pengukuran kinerja bank syariah. Untuk menjaga kinerja yang baik dan
pengembangan usaha yang senantiahsa sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan
prinsip syariah maka kualitas aktiva produktif perlu dijaga. Salah satu cara
menjaga kualitas aktiva produktif adalah dengan menerapkan kebijakan alokasi
dana baik menurut sector ekonomi, sektro industri maupun wilayah pemasaran.
Misalnya sekian persen untuk pembiayaan sector industri manufaktur, sekian
persen untuk perdagangan dan sekian untuk penyertaan.
Demikian
juga dengan rasio antara pembiayaan dan sumber-sumber daya dengan memperhatikan
penyebaran sumber daya dan penyebaran resiko sehingga aktiva produktif
perusahaan benar-benar dapat menjadi kontribusi pendapatan bagi bank tersebut.
3.
Laporan
Komitmen & Kontigensi
Akuntansi keperilakuan (behavioral
accounting) merupakan bidang yang sangat luas.Untuk
lebih memahami implikasi riset akuntansi keperilakuan (behavioral
accounting research/BAR) terhadap pengembangan akuntansi
manajemen (managerial accounting),
kajian akan dimulai dari perkembangan akuntansi keperilakuan, akuntansi
manajemen, riset akuntansi keperilakuan dalam akuntansi manajemen, seperti budgeting, balanced
scorecard (BSC), just
in time (JIT), total quality
management, dan activity
based costing system (ABC system).
Akuntansi Keperilakuan dan Perkembangannya
Ikhsan
(2005) menyatakan bahwa tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami,
menjelaskan, dan memprediksi perilaku manusia sampai pada generalisasi yang
ditetapkan mengenai perilaku manusia yang didukung oleh empiris yang
dikumpulkan secara impersonal melalui prosedur yang terbuka, baik untuk
peninjauan maupun replikasi dan dapat diverifikasi oleh ilmuwan lainnya yang
tertarik. Selanjutnya Ikhsan (2005) menjelaskan bahwa akuntansi keperilakuan
menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik yang bertujuan :
1. untuk memahami dan mengukur dampak proses
bisnis terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan,
2. untuk mengukur dan melaporkan perilaku
serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis,
3. untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku
guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan.
Awal
perkembangan riset keperilakuan ini telah dikaji dalam studi yang dilakukan
Lord (1989). Lord mengkaji perkembangan riset akuntansi keperilakuan (behavioral
accounting research) dari tahun 1952 sampai dengan tahun 1981. Lord
(1989) mengelompokkan perkembangan hasil penelitian yang berkaitan dengan
bidang riset akuntansi keperilakuan menjadi enam fokus penelitian, antara lain
akuntansi dalan konteks organisasi (accounting in an organizational
context), penganggaran (budgeting),
pemikiran psikologi (early
psychology thoughts),
pemrosesan informasi manusia (human information proccesing), kontingensi teori (contingency
teory), dan
konferensi dan peristiwa (conferences and events).
Akuntansi
Manajemen
Akuntansi
manajemen adalah bagian dari akuntansi yang bertujuan membantu manajer untuk
menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Kehadiran akuntansi manajemen atau sistem informasi
manajemen dalam perusahaan merupakan suatu sistem yang akan memberikan
informasi kepada manajemen untuk membantu pihak-pihak internal untuk mencapai
tujuan organisasinya.
Akuntansi
manajemen sangat erat berkaitan dengan manusia. Kajian atau studi di bidang
akuntansi manajemen mendapat perhatian bagi riset akuntansi di bidang
keperilakuan. Kegagalan dalam hal pencapaian kinerja sebenarnya akibat dari
aspek keperilakuan.
Riset Akuntansi Keperilakuan dalam
Akuntansi Manajemen Budgeting
Budgeting merupakan
bagian dari materi akuntansi manajemen, yang memegang peranan dalam perencanaan
dan pengendalian sebagai dua bagian yang tak terpisahkan. Perencanan berarti
melihat ke depan, yang mengandung pengertian yaitu menentukan tidakan-tindakan
apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Sebaliknya,
pengendalian adalah melihat ke belakang yang berarti menilai apa yang telah
dihasilkan dan membandingkan dengan rencana yang telah disusun (Hansen &
Mowen, 2005). Adapun tujuan anggaran adalah memberikan informasi yang dapat
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, sebagai standar bagi evaluasi kinerja
dan meningkatkan komunikasi dan koordinasi antarbagian. Anggaran yang disusun
berupa anggaran operasi (seperti anggaran penjualan, produksi, pembelian bahan,
tenaga kerja, overhead,
beban penjualan dan administrasi, persediaan akhir, serta harga pokok
penjualan) dan anggaran keuangan [seperti anggaran arus kas, neraca, dan
pengeluaran modal].anggaran digunakan untuk mengontrol kinerja pekerja, yang
paling sederhana meliputi empat langkah berikut :
1.
Penetapan
standar oleh manajemen
2.
Penetapan standar oleh kelompok yang dikontrol
3.
Kinerja
operasi
4.
Pelaporan
hasil dengan ganjaran positif.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_(akuntansi)http://chanisia.wordpress.com/2011/03/30/komponen-laporan-keuangan-bank-neracalaporan-laba-rugi-laporan-aktiva-produktif-laporan-komitmen-kontingensi-rasio-keuangan/
http://perempuanqu.wordpress.com/2010/05/19/akuntansi-komitmen-dan-kontingensi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar