Nama
: Ervina Pratika
Kelas
: 3DB18
Npm
: 32111490
Matkul
: Sistem informasi Akutansi
Minggu ke 1
1.Tinjauan Sekilas Sistem
Informasi Akutansi
Sebuah sistem adalah
sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan atau subsistem-subsistem
yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama
Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis yang vital yang
berguna dalam pengambilan keputusan baik bagi pihak internal maupun eksternal
Definisi SIA :
Suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah,
menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan
yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS
lainnya
:
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif
standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
·
SIA mengumpulkan
mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi
keuangan sedang
·
SIM mengumpulkan
mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe
informasi
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis
produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut
meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan
produk baru tersebut
Bagian SIA
memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan
produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah
diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian
pemasaran.
1.1 Sistem Informasi & Organisasi Bisnis
Dalam kehidupan kita sehari-hari,
informasi menjadi suatu hal yang penting. Dengan informasi kita dapat
mengetahui apa saja yang terjadi di dunia baik di dalam negeri maupun di luar
negeri. Informasi juga dapat membantu dalam mengambil keputusan. Suatu
perusahaan besar tidak akan mengambil keputusan semudah membalikkan telapak
tangan tanpa adanya informasi, karena meskipun kecil informasi yang mereka
dapatkan akan menjadi penentu bagi kemajuan perusahaan tersebut.
Informasi dapat berupa data atau
system. Suatu system informasi dibagi menjadi lima fungsi utama, yaitu
pengumpulan data, pengolahan data, manajemen data, pengendalian dan pengamanan
data, serta pengadaan informasi. Masing-masing fungsi tersebut saling berkaitan
satu sama lain.
Keterkaitan system informasi dalam
organisasi bisnis sangatlah erat. Dalam bisnis, teknologi informasi mempunyai
dampak terhadap semua system informasi akuntansi. Dalam meningkatkan system
informasi, suatu perusahaan menginstalasikan computer menggunakan model-model
untuk mengambil sebuah keputusan dan mempelajari kebutuhan informasi.
Akuntan berperan sebagai perancang
sekaligus pemakai(user) dalam sistem informasi akuntansi. Mereka terlibat
langsung dalam penetapan persyaratan untuk informasi. Mereka diharuskan
mempelajari seperangkat pengetahuan umum tentang informasi.
1.2 Siklus-siklus
pemrosesan transaksi.
Siklus pemrosesan transaksi terdiri dari satu atau
lebih sistem aplikasi.Sistem aplikasi memproses transaksi yang saling terkait
secra logis.Pada model siklus transaksi,selain keempat siklus tersebut ada
siklus kelima ayitu siklus pelaporan keuangan dimana siklus ini mendapatkan
data akuntansi dan data operasi dari siklus yang lain serta memproses data
tersebut sedemikian rupa sehingga laporan keuangan dapat disajikan.
Proses Pengendalian Internal,dimana
mengindikasikan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi untuk mengatur dan
mengarahkan aktivitas dalam organisasi tersebut.Salah satu tanggung jawab utama
menejemen adalah stewardship.
Elemen Proses pengendalian Internal,dimana
pengendalian ini merupakan satu proses yang dirancang untuk menyediakan
keyakinan yang rasional atas tercapainya tujuan yaitu :
1)
Efektiovitas dan efisien operasi perusahaan.2) Reliabilitas pelaporan keuangan.
3) Kesesuaian organisasi dengan aturan serta regulasi yang ada.
Ada
empat siklus aktivitas bisnis secara umum yaitu
a.
Siklus
pendapatan yaitu kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang maupun cek
.
b.
Siklus
pengeluaran adalah kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai.
c.
Siklus
penggajian adalah kegiatan mengontrak dan menggaji pegawai.
d.
Siklus
produksi adalah kegiatan mengubah bahan mentah dan buruh menjadi produk jadi.
e.
Siklus
ini dapat berubah tidak sesuai pada pasokan penjualan
f.
Siklus
keuangan adalah kegiatan untuk mendapatkan laba dari pembeli pada perusahaan
seperti investor dan kreditor.
Pengendalian internal juga menuntut adanya
pencatatan yang memadai dalam upaya menjaga kekayaan perusahaan dan
menganalisis pelaksanaan tanggung jawab.Konsekuensinya semua catatan harus memungkinkan
adanya pengecekan antara area pertanggung jawaban.Tanggung jawab untuk satu
transaksi yang berhubungan harus dibagi-bagi.
Pemisahaan fungsi-fungsi akuntansi,dimana penting
untuk memastikan bahwa tidak ada individu atau depertemen yang mengelola catatan
akuntansi yang terkait dengan operasi aktivitas mereka.Satu pendekatan yang
lumrah adalah mendelegasikan fungsi akuntansi ke controller dan fungsi keuangan
ke tangan bendahara.
Fungsi Audit Internal,menyadari bahwa pentingnya
dan kompleksnya pengendalian internal yang memadai dalam organisasi yang besar
telah menyebabkan terjadinya evolusu audit internal sebagai alat pengendalian
atas semua pengendalian internal yang ada dalam organisasi.Audit internal
bertugas memonitor dan mengevaluasi kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur
organisasi.
Siklus informasi akuntansi dapat meliputi
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan perusahaan, diantaranya adalah siklus
pendapatan , siklus pengeluaran , siklus produksi dan siklus keuangan. Serta siklus pelaporan keuangan
yang memperoleh data akuntansi dan siklus lain untuk menghasilkan laporan
sesuai prinsip-prinsip akuntansi umum. Siklus-siklus tersebut sangat erat
kaitannya terhadap hasil akhir yaitu berupa laporan keuangan perusahaan.
1.3 Akuntansi dan teknologi informasi
Sebuah sistem informasi yang merubah
data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.
Teknologi informasi berdampak signifikan terhadap system informasi akuntansi
pada suatu perusahaan. Diantara lainnya adalah pada pemrosesan data yang
mengalami perubahan dari manual ke system computer. Proses ini sangat
mempengaruhi proses audit, karena audit memerlukan laporan keuangan sebagai
objeknya. Dengan begitu, audit juga mengalami kemajuan dalam hal teknologi
informasi. Karena jika mereka tidak mengalami kemajuan, akan berdampak tidak
baik dengan klien perusahaan yang terbiasa dengan kemudahan-kemudahan yang ada.
Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi
dalam perusahaan/organisasi telah lama berlangsung. Alasan utama
penggunaan IT dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya.
Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan
keuangan dengan benar. Alasan lainnya yaitu ditambah dengan perlindungan atas
aset perusahaan.
Jika
kita gunakan ilustrasi piramida organisasi, tugas akuntansi akan berada pada
level paling bawah yaitu level operasional dan transaksional. Level ini punya
ciri khas yaitu teknis, repetitive, prosedural, standar dan juga dapat membuat
bosan.
Contohnya,
akuntansi yang menangani transaksi pembelian, penjualan, pengiriman barang,
pembayaran transaksi, penerimaan hasil penjualan, penyusunan laporan. Ciri khas
ini yang menjadi alasan utama mengapa teknologi informasi sangat berkaitan erat
dengan akuntansi. Bahkan, kisah hubungan ini telah terjadi jauh-jauh hari pada
saat komputer masih berbadan besar dan boros tenaga (mainframe).
Tentu
saja pengetahuan tentang TI bukan segalanya dalam konteks ilmu sistem informasi
akuntansi. Diperlukan pemahaman lainnnya seperti database, pelaporan yang baik,
pengendalian, business operation, pemrosesan transaksi, pengambilan keputusan
manajemen, pengembangan dan penggunaan sistem, komunikasi, dan pemahaman
prinsip akuntansi dan audit.
1.4 Akuntansi dan Peng-kembangan
Perkembangan akuntasi di Indonesia
mengalami pasang surut, beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain
lingkungan politik dan ekonomi serta organisasi profesi.
Proses pembentukan standar akuntansi
atau sering disebut dengan standar setting process merupakan proses yang cukup
pelik oleh karena melibatkan aspek politik, bisnis, sosial budaya. Aspek
politik cukup dominan karena tarikan beberapa kepentingan baik pihak
pemerintah, swasta maupun profesi akuntan itu sendiri.Hal ini dapat dipahami
karena standar akuntansi yang akan diberlakukan akan mengikat semua pihak.
Dilihat dari aspek bisnis, standar
akuntansi akan berkembang seiring dengan perkembangan dunia bisnis. Munculnya
transaksi-transaksi bisnis baru yang semakin komplek menuntut adanya standar
akuntansi yang mengatur transaksi tersebut. Oleh karena standar akuntansi akan
diterapkan pada suatu komunitas tertentu maka aspek sosial budaya juga akan
mewarnai penyusunan standar tersebut.
v
Siklus Pengembangan Sistem
Untuk dapat merancang sebuah Sistem
InformasiAkuntansi, kita harus melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem.
·
Perencanaan (Planning)
·
Analysis(Analsis)
·
Perancangan (Design)
·
Implementasi (Implementation)
·
Pascaimpelementasi (Post Implementation)
v Siklus
Akuntansi
v Siklus
Transaksi
Karakteristik Pengembangan Sistem bertujuan untuk :
·
Untuk meningkatkan kualitas informasi.
·
Untuk meningkatkan pengendalian
internal.
·
Untuk meminimalkan biaya,jika
memungkinkan.
Pendekatan sistem merupakan suatu
prosedur untuk mengadministrasi proyek sistem.Tujuan pendekatan ini adalah
untuk membantu terlaksananya pengembangan sistem yang efektif dan
teratur.Pendekatan ini merupakan suatu proses yang terdiri dari enam tahap
yaitu :
·
Menatapkan tujuan system.
·
Menyusun berbagai alternative solusi.
·
Meanalisis system.
·
Desain system.
·
Implentasi system.
·
Evaluasi system.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar