Nama
: Ervina Pratika
Kelas
: 3db18
Npm
: 32111490
Matkul : Sistem informasi Akutansi
Minggu ke iv
1.
Pemrosesan
transaksi dan struktur pengendalian intern
Definisi
Sistem Pengendalian Intern.
Sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Sistem pengendalian intern adalah struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Tujuan
SPI menurut definisi tersebut adalah :
- Menjaga kekayaan organisasi
- Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
- Mendorong efisiensi, dan
- Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
4.1 Kebutuhan dan pengendalian
Pengendalian adalah disiplin ilmu yang
melibatkan pembuatan mekanisme dan algoritma untuk mengendalikan keluaran dari
suatu proses tertentu
a. Pengendalian dan Eksposur
Pengendalian
sangat erat hubungannya dengan eksposur, Eksposur terdiri dari dampak keuangan
potensial yang berlipat ganda karena probabilitas kemunculannya. Jadi eksposur
adalah risiko dikalikan dengan konsekuensi keuangannya.
Eksposur
tidak timbul dari kurangnya pengendalian. Pengendalian cenderung untuk
mengurangi eksposur, tetapi kurangnya pengendalian jarang menyebabkan eksposur.
Eksposur melekat dalam operasi setiap organisasi dan dapat timbul karena
berbagai sebab.
Eksposur-eksposur Umum
Eksposur-eksposur
yang sering terjadi dalam lingkungan bisnis yang umum, antara lain:
- Biaya-biaya berlebihan
- Pendapatan menurun
- Kehilangan Aktiva
- Akuntansi yang tidak akurat
- Interupsi bisnis ( gangguan usaha atau bisnis )
- Sanksi wajib/ Sanksi perundang-undangan
- Kerugian kompetitif
- Penipuan dan penggelapan, seperti:
v Kejahatan kerah putih
v Penipuan Manajemen
v Pelaporan keuangan yang keliru
v Kejahatan perusahaan
v Tujuan-tujuan
Pengendalian dan Siklus-siklus Transaksi
Ø Siklus Pendapatan: Kejadian-kejadian
yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada pihak lain dan
penagihan pembayaran.
Tujuan
pengendaliannya:
·
Pelanggan
diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen, harga dan syarat barang dan jasa
yang disediakan diotorisasi sesuai dengan kriteria manajemen.
Ø
Siklus
Pengeluaran: Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan barang dan jasa
dari pihak lain dan penetapan kewajiban yang berkaitan.
Tujuan
pengendaliannya:
·
Pemasok
harus diotorisasi sesuuai dengan kriteria manajemen dan jumlah yang disampaikan
kepada pemasok harus diklasifikasikan,diikhtisarkan,dan dilaporkan secara
akurat.
Ø Siklus Produksi: Kejadian-kejadian yang
berkaitan dengan transformasi sumber daya menjadi barang dan jasa.
Tujuan
pengendaliannya:
·
Rencana
produksi harus diotorisasi sesuai dengan kriteria.
Ø Siklus Keuangan: Kejadian-kejadian yang
berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana modal termasuk kas.
Tujuan
pengendaliannya:
·
Akses
ke kas dan efek-efek hanya diperbolehkan sesuai dengan kriteria manajemen.
4.2 Elemen Struktur Pengendalian Intern.
Struktur
pengendalian intern perusahaan terdiri dari kebijakan dan
prosedur-prosedur untuk menyediakan jaminan yang memadai bahwa tujuan-tujuan
perusahaan dapat di capai. Struktur pengendalian intern perusahaan terdiri dari
tiga elemen : Lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur-prosedur
pengendalian. Konsep struktur pengendalian intern di dasarkan pada dua premis
utama yaitu tanggung jawab manajemen dan jaminan yang memadai.
1. Tanggung
Jawab Manajamen
Meskipun
auditor ekstern, auditor intern, dan pihak-pihak lain secara langsung
memperhatikan struktur pengendalian intern perusahaan, tanggung jawab utama
struktur ini tetaplah pada manajemen.
2. Jaminan Yang
Memadai
Konsep
jaminan yang memadai harus di kaitkan dengan manfaat dan biaya pengendalian.
Manajemen yang hati-hati tidak akan menghabiskan biaya untuk manfaat
pengendalian yang lebih kecil dari biayanya.
- Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
- Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
- Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
- Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
- Struktur organisasi yang
memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Struktur organisasi merupakan kerangka (framework) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. - Wewenang dan prosedur pencatatan
yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang,
pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. Selanjutnya, prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya suatu organisasi. - Praktek yang sehat dalam
melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
Cara-cara yang umum ditempuh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah : - Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggung-jawabkan oleh yang berwenang.
- Pemeriksaan mendadak (surprised audit). Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.
- Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.
- Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin akan dapat menjaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara mereka dapat dihindari.
- Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.
- Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek aktivitas unsur-unsur SPI yang lain. Unit organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf pemeriksa intern. Agar efektif dalam menjalankan tugasnya, satuan pengawas intern ini harus tidak melaksanakan fungsi operasi, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi, serta harus bertanggung jawab kepada manajemen puncak.
- Karyawan yang mutunya sesuai
dengan tanggung jawabnya.
Diantara 4 unsur pokok SPI, unsur mutu karyawan merupakan unsur SPI yang paling penting. Jika perusahaan memiliki karyawan yang kompeten dan jujur, unsur SPI yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan perusahaan tetap mampu menghasilkan pertanggung-jawaban keuangan yang dapat diandalkan.
4.3 Alat
Pengendalian Pemrosesan Transaksi
Alat Pengendalian Pemrosesan Transaksi Adalah prosedur-prosedur yang di rancang untuk meyakinkan
bahwa elemen-elemen struktur pengendalian intern di implementasikan dalam
sistem aplikasi khusus yang terdapat di dalam setiap siklus transaksi
organisasi. Alat pengendalian pemrosesan transaksi terdiri dari pengendalian umum
dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum mempengaruhi seluruh pmrosesan
transaksi. Pengendalian aplikasi berpengaruh khusus terhadap aplikasi-aplikasi
individual.
a. Pengendalian Umum
Pengendalian
umum memperhatikan keseluruhan lingkungan pemrosesan transaksi. Pengendalian
umum mencangkup hal-hal berikut ini :
v Rencana pengorganisasian pemrosesan
transaksi
v Prosedur-prosedur
oprasi umum
v Masalah pengendalian peralatan
v Pengendalian peralatan dan akses data
b.Pengendalian Aplikasi
Pengendalian
aplikasi di khususkan untuk aplikasi individual. Pengendalian-pengendalian
aplikasi di kategorikan menjadi pengendalian masukan, pemrosesan, dan keluaran.
Kategori-kategori
ini berkaitan dengan langkah-langkah dasar dalam silus pengolahan data.
c.Pengendalian Preventif,
Detektif, Dan Korektif
Pengendalian
Preventif di lakukan untuk mencegah kekeliruan dan penipuan sebelum keduanya
terjadi, terutama pada masukkan dan pemrosesan pada pemrosesan transaksi.
Pengandalian Detektif di lakukan untuk mengatasi kekeliruan dan penipuan
setelah keduanya terjadi. Pengendalian Korektif digunakan untuk mengoreksi
kekeliruan.
4.4. Etika & Struktur Pengendalian Intern
Banyak perusahaan
yang telah mengadopsi peraturan kode etika yang merupakan pedoman dalam
menjalankan bisnis sesuai etika. Begitupun, banyak organisasi profesonal,
seperti AICPA, yang mengadopsi peraturan ini peraturan kode etik ini umumnya di
tulis dalam bahasa hukum yang berfokus pada hal-hal yang mungkin di
langgar.Untuk setiap program etika kerja, perusahaan harus memiliki audit
budaya atas perlaku budaya dan etika perusahaannya.
a.Etika dan Budaya
Perusahaan
Banyak
perusahaan yang telah mengadopsi peraturan kode etika yang merupakan pedoman
dalam menjalankan bisnis sesuai etika. Begitupun, banyak organisasi profesonal,
seperti AICPA, yang mengadopsi peraturan ini peraturan kode etik ini umumnya di
tulis dalam bahasa hukum yang berfokus pada hal-hal yang mungkin di langgar.
Banyak
yang menentang dengan mengatakan bahwa setiap perusahaan memiliki budayanya
sendiri, yang di sebut budaya perushaan, yang mungkin meningkatkan atau mengabaikan
etika. Budaya perusahaan tergantung pada tingkah laku, dan praktik kerja para
karyawan. Untuk setiap program etika kerja, perusahaan harus memiliki audit
budaya atas perlaku budaya dan etika perusahaannya.
b.Mengkomunikasikan
Tujuan-tujuan Pengendalian Intern
Manusia
merupakan elemen penting dari setiap struktur prngrndalian intern. Fungsi
prinspal dari pengendalian intern adalah mempengaruhi tingkah laku manusia
dalam suatu sistem bisnis. Jadi, perilaku dan aktifitas-aktifitas perlu di
kelola dan di kendalikan sehingga tujuan organisasi dapat di capai. Tujuan
pengendalian intern harus di pandang secara relevan dengan individu yang
menjalankan sistem pengendalian tersebut. Sistem harus di rancang sedemikian
rupa sehingga pegawai yakin bahwa pengendalian bertujuan melindungi
kesulitan-kesulitan atau krisis-krisis dalam oprasi organisasi yang sebaliknya
dapat mempengaruhi mereka secara pribadi
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar