Nama
: Ervina Pratika
Kelas
: 3db18
Npm
: 32111490
Matkul
: Sistem informasi Akutansi
MINGGU
KE VIII
7. PENGEMBANGAN
SISTEM: SUATU SURVEI
Konteks pengembangan dimulai dari
pemakai sebagai fungsi organisasional yang membutuhkan pemrosesan dengan
menggunakan sistem informasi.
7.1. Siklus Hidup Pengembangan
Sistem
Proyek
pengembangan sistem umumnya di lakukan oleh tim proyek yang terdiri dari
analisis sistem, pemrogram, akuntan dan lain - lain. Setiap proyek pengembangan
sistem akan melalui siklus hidup pengembangan sistem, yaitu perencanaan dan
analisis, perancangan implementasi yang kemudian ketiga subtahap tersebut dapat
di bagi menjadi aktivitas - aktivitas yang relevan. Dalam perusahaan ada
beberapa siklus yang mengalami kegagalan dalam tahap pengembangan sistem :
- Siklus hidup pengembangan sistem yang “nyata”. Di karenakan gagal karena divisi divisi perusahaan tidak searah sejalan.
- masalah masalah komunikasi dalam pengembangan sistem : kualitas komunikasi di antara banyak pihak dalam proyek pengembangan sistem karena setiap pihak manajer, analisis, dan lain lain memiliki pandangan yang berbeda mengenai apa yang di lakukan .
Rekayasa ulang bisnis.
Istilah yang di terapkan dalam pengembangan sistem di mana seluruh fungsi bisnis di rancang ulang dari dasar. Faktor pendorong :
- gugus kinerja mutu.
- total quality performance.
Rekayasa
ulang dan inovasi proses.
Lebih memfokuskan pada hasil berganda dari pada pengembangan dengan hasil marginal. peran teknologi informasi, merupakan alat tepat untuk melakukan inovasi proses, tetapi harus di dukung SDM yang berkualitas.Davenport memberikan 9 kategori cara di mana IT dapat mendukung inovasi proses :
Lebih memfokuskan pada hasil berganda dari pada pengembangan dengan hasil marginal. peran teknologi informasi, merupakan alat tepat untuk melakukan inovasi proses, tetapi harus di dukung SDM yang berkualitas.Davenport memberikan 9 kategori cara di mana IT dapat mendukung inovasi proses :
- dukungan otomsional.
- dukungan sekuensial.
- dukungan penjejakan.
- dukungan analisis.
- dukungan geografis.
- intelektual.
- integratif.
7.2. Standar Hidup Dokumentasi
Standar dokumentasi menunjukan
kebutuhan dokumentasi yang harus dikembangkan selama proyek pengembangan
sistem.
Format khusus dari dokumentasi
pengembangan sistem biasanya disebutkan dalam standar-standar dokumentasi
pengembangan sistem organisasi.
- Studi kelayakan: analisis yang dilakukan untuk menentukan apakah proyek layak dipertimbangkan atau tidak. Tujuannya untuk menjawab seluruh pertanyaan kelayakan teknis, ekonomis dan operasional.
- Diagram arus logis
- Kamus-kamus data: mendokumentasikan muatan khusus basis data
- Perancangan konseptual: dasar perancangan sistem yang rinci.
- Laporan perancangan sistem: translasi dari laporan perancangan konseptual ke dalam kinerja sistem yang rinci dan spesifikasi fungsional yang diperlukan untuk memulai perancangan sistem secara fisik
- Bagan alir dan tabel keputusan
- Deskripsi program
- Prosedur-prosedur operasi, manual berjalan. Manual berjalan adalah kumpulan dokumen yang terorganisasi yang berkaitan dengan prosedur-prosedur operasi mencakup aplikasi-aplikasi tertentu
- Deskripsi berkas; prosedur-prosedur memasukkan data
- Rencana pengubahan
- Skedul operasi dan perwatan
- Rencana audit
- Komentar pemakai
7.3. Teknologi dan Praktik
Pengembangan Sistem
Pengendalian Produktivitas Analis/Pemrogram
Pemrograman terstruktur adalah konsep yang berkaitan dengan gaya
pemrograman umum, dan dalam sebagian besar format abstraknya, merupakan jenis
dari logika simbolis, yang berkaitan dengan ketepatan dan perancangan
program. Structured programming meliputi
pengembangan standar rancangan program yang menspesifikasikan bagaimana cara
para pemrograman dan bagaimana program-program dirancang secara memadai
Computer aidded software engineering
(CASE)
CASE merupakan proses yang menggunakan
teknologi perangkat lunak komputer yang menunjang bidang rekayasa otomatis
untuk mengembangkan dan memelihara perangkat lunak. CASE ditujukan untuk
meningkatkan produktivitas, memperbaiki kualitas perangkat lunak melalui
perbaikan standar dan analisis dan mengurangi biaya pengembangan. CASE terdiri
atas beragam peralatan:
1. Repositori (pusat CASE)
2.
Peralatan pendiagraman
3.
Pemverifikasi syntax
4. d. Prototyping
5. Pembuatan kode
6.
Manajemen proyek
Secara konseptual terdapat
beberapa masalah dalam pendekatan prototyping
1.
Sistem yang tidak
selesai tidak dapat diterima sebagai sesuatu yang selesai
2. Kesulitan mengelola dan mengendalikan proses yang menimbulkan
banyak perubahan
Rekayasa Ulang
Adalah proses pengutipan
segmen-segmen kode yang digunakan ulang dari perangkat lunak yang ada, kemudian
merestrukturisasi kode ini untuk meningkatkan efisiensi dan kegunaan ulangnya.
Pengendalian Perubahan Progam
Pengendalian perubahan
program memperhatikan pemeliharaan program aplikasi. Tujuan pengendalian itu
adalah untuk mencegah penggelapan yang potensial dan perubahan yang tidak
terotorisasi sebelum progam-program diuji dan disetujui.
Pemisahan Tugas
Dokumentasi perubahan
program harus diakumulasikan dalam perubahan program, yang menyediakan
akumulasi perbuahan untuk setiap program aplikasi terpisah.
Administrasi Basis Data (DBA)
Fungsi administrasi basis data (DBA) merupakan hal
penting dalam perancangan dan pengendalian seluruh elemen manajemen data dan
sistem basis data. Fungsi DBA seperti pendefinisan data
dan keamanan data, sc tradisionaldilaksanakan secara terpisah, barangkali juga
oleh orang yang berbeda, untuk setiap program aplikasi terpisah dan
berkas-berkas yang berkaitan.
7.4. Perencanaan dan Pengorganissian
proyek sistem
Perencanaan Dan Pengorganisasian Proyek
Seleksi Proyek
Jika sumber daya
organisasi terbatas, sumberdaya pengembangan proyek harus dialokasikan ke
proyek-proyek yang bersangkutan yang dapat menghasilkan manfaat terbesar bagi
organisasi. Seleksi proyek biasanya merupakan tanggungjawab dewan pengarah(steering
committee) atau unit organisasi lain untuk menjamin adanya partisipasi pemakai
dalam proses seleksi.
Tim Proyek
Pimpinan proyek
memiliki tanggungjawab langung kepada dewan pengarah dalam hal perkembangan dan
penyelesaian proyek. Dewan pengarah atau unit organisasi serupa digunakan
sebagai jaminan adanya keterlibatan pemakai dalam pekerjaan di departemen
sistem informasi.
Perincian Proyek Ke Dalam Tahap-Tahap Dan Tugas-Tugas
Untuk merencanakan dan
mengendalikan proyek secara efektif, aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan
dirincikan atau dipilah-pilah menjadi daftar tugas dan tahap-tahap yang
lengkap. Tujuan perincina proyek adalah membantu penugasan dan pengendalian
tenaga kerja dan sumberdaya proyek lainnnya.
Estimasi Waktu
Mengestimasikan wakt
penyelesaian tugas secara akurat untuk proyek sistem merupakan hal yang sulit
karena adanya ketidakpastian-ketidakpastian yang inheren dalam pengembangan
sistem.
Pengukuran kerja
mencakup empat dasar:
1.
Identifikasikan
tugas-tugas yang akan diestimasikan
2.
Untuk setiap tugas,
estimasikan total ukuran atau volume tugas dalam suatu pola tertentu
3.
Konversikan estimasi
ukuran atau volume ke dalam estimasi waktu dengan mengalikan estimasi ukuran
atau volume dengan tarif pemrosesan standar atau yang diestimasikan
4.
Sesuaikan tarif
pemrosesan yang diestimasikan untuk mempertimbangkan masalah-masalah seperti
waktu menganggur, kompleksitas tugas, atau pembaruan tugas-tugas
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar