Nama : Ervina pratika
Kelas : 3db18
Npm : 32111490
Matkul : sistem informasi akutansi
8. PENGEMBANGAN
KEPUTUSAN DAN LAPORAN-LAPORAN MANAJEMEN
Pengertian pengambilan keputusan dalam organisasi tidak terlepas
dari apa yang dimaksud dengan keputusan. Menurut Robbins and Coulter, keputusan
adalah membuat pilihan dari dua atau lebih alternatif.[1] Mengapa keputusan
harus dibuat? Keputusan dibuat karena ada masalah. Apa yang dimaksud masalah?
Masalah adalah kesenjangan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang
diharapkan. Masalah ditanggapi secara berbeda antara orang yang satu dengan
orang lainnya. Bagi si A, masalah si B justru merupakan keuntungan atau
kepuasan. Atau, bagi si B, masalah si A justru merupakan kerugian bagi
dirinya.
Kini kita akan membicarakan masalah pembuatan
keputusan manajerial. Keputusan manajerial yang dibuat berbeda dengan keputusan
individual. Keputusan manajerial dibuat dengan mempertimbangkan tujuan
organisasi dan disesuaikan dengan keberadaan organisasi secara keseluruhan.
Keputusan manajerial memiliki efek yang luas ketimbang keputusan individual.
Pembicaraan mengenai pembuatan keputusan manajerial
selain pembuatan keputusan per se, juga membicarakan kondisi yang mempengaruhi
pembuatan keputusan, gaya pembuatan keputusan manajerial, dan perangkat
kuantitatif guna membantu pembuatan keputusan.
A.
Proses Pengambilan Keputusan
Langkah-langkah dalam proses
pengambilan keputusan adalah :
1.
Mengidentifikasi masalah.
2.
Mengevaluasi solusi alternatif
langkah-langkah yang dilakukan :
v Kriteria keputusan
v Identifikasi kriteria keputusan dan
menetapkan nilai tertimbang
v Merating
setiap alternative
v Menghitung nilai tertimbang
3.
Mengimplementasikan solusi yang terbaik
Tahap-tahap implementasi :
v Mengatur pembiayaan proyek
v Menegosiasi
kontrak dengan para pemasok dan kontraktor
v Mendapatkan lisensi, mendapatkan izin,
dan wilayah otorisasi
v Mengorganisasi
program pelatihan kembali untuk para pegawai yang dihadapkan dengan praktik-praktik,
prosedur, dan peralatan baru.
v Merencanakan perubahan dari sistem lama
ke sistem baru.
4. Melakukan
pemeriksaan pasca-implementasi, tujuan pemeriksaan adalah untuk menetukan
apakah keputusan dan proses pengambilan keputusan sudah tepat.
B. Prinsip
– Prinsip Manajemen
Prinsip – prinsip yang paling langsung
mempengaruhi sistem pelaporan manajemen (management reporting system/MRS)
adalah :
1. Formalitas Pekerjaan.
Tujuannya adalah untuk menghindari suatu struktur organisasi dimana kinerja,
kemampuan, dan eksistensi berkelanjutan perusahaan bergantung pada individu
tertentu.
Implikasi
untuk MRS : formulasi pekerjaan suatu pekerjaan memungkinkan spesifikasi
informasi yang diperlukan untuk mendukung pekerjaan tersebut.
2. Tanggungjawab dan
otorisasi. Prinsip tanggungjawab merujuk ke kewajiban individu untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Tanggung jawab erat terkait dengan prinsip otoritas.
Implikasi
untuk MRS : prinsip tanggung jawab dan otoritas mendefinisikan jalur
pelaporan vertikal perusahaan dimana informasi mengalir.
3. Jangkauan Kontrol.Jangkauan
kontrol seorang manajer merujuk ke jumlah bawahan yang langsung di bawah
kontrolnya.
Implikasi
untuk MRS : para manajer dengan jangkauan kontrol sempit erat terlibat
dengan rincian operasi dan keputusan spesifik serta memerlukan laporan
yang lebih rinci. Jangkauan kontrol yang luas menghindari manajer dari hal
tersebut dengan tanggung jawab kontrol luas beroperasi efektif dengan informasi
yang lebih ringkas.
4. Manajemen dengan
pengecualian. Menunjukkan bahwa para manajer harus membatasi perhatian mereka
pada wilayah-wilayah yang berpotensi bermasalah (yaitu pengecualian) daripada
terlibat dalam setiap aktivitas atau keputusan.
Implikasi untuk MRS : para manajer memerlukan informasi yang
mengidentifikasi operasi atau sumber daya yang beresiko tidak terkontrol.
C.
Fungsi, Level, dan Jenis Keputusan Manajemen
Fungsi perencanaan
berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas-aktivitas akan datang
dari suatu organisasi. Perncanaan dapat dalam jangka panjang dan jangka pendek.
Perencanaan dalam jangka pendek melibatkan implementasi rencana-rencana
spesifik yang diperlukan untuk mencapai tujuan rencana jangka panjang. Fungsi
kontrol memastikan bahwa aktivitas-aktivitas suatu perusahaan sesuai dengan
rencana.
Jenis-jenis keputusan manajemen antara lain
:
1. Keputusan perencanaan
strategis
Keputusan perencanaan
strategis antara lain :
·
Menetapkan
tujuan perusahaan
·
Menentukan
ruang lingkup aktivitas bisnis
·
Menentukan atau memodifikasi struktur
organisasi
·
Menetapkan
filosofi manajemen
Ciri-ciri
Keputusan perencanaan strategis :
·
Kerangka
waktunya panjang
·
Mereka
memerlukan informasi yang lebih ringkas
·
Keputusan
ini biasanya tidak berulang
·
Keputusan
strategi berkaitan menghadapi ketidakpastian tingkat tinggi
·
Keputusan
ini punya ruang lingkup yang luas dan secara mendasar mempengaruhi perusahaan
·
Keputusan strategi memerlukan sumber informasi
eksternal maupun internal.
2. Keputusan perencanaan
taktis
Ciri-cirinya yaitu, Jangka waktu
keputusan ini pendek, lebih spesifik, berulang, hasilnya lebih pasti, dan
kurang berpengaruh pada perusahaan dibangdingkan keputusan strategis.
3. Keputusan kontrol
manajemen, kegiatannya adalah memotivasi para manajer di semua wilayah
fungdional untuk menggunakan sumber daya, termasuk bahan baku, personel, dan
aktiva keuangan seproduktif mungkin.
4. Keputusan kontrol
operasional, memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Alur proses
pembuatan keputusan sekurangnya sebagai berikut:
1. Menentukan
masalah.
2. Menentukan
batasan.
3. Mengembangkan
alternatif jawaban.
4. Menganalisa
setiap alternatif.
5. Memilih
alternatif.
6. Melaksanakan
keputusan.
7. Memastikan
sistem kontrol dan evaluasi atas keputusan
8.1. MANAJER dan KEPUTUSAN
Manajer adalah orang
yang bertanggung jawab atas hasil kerja satu orang atau lebih dalam suatu
organisasi.
Tugas-tugas manajer :
1.
Managerial
cyle atau siklus pengambilan keputusan, membuat rencana, menyusun organisasi, pengarahan
organisasi, pengendalian, penilaian dan pelaporan.
2.
Memotivasi,
seorang mnajer harus dapat mendorong bawahanya untuk untuk bekerja giat.
3.
Manajer
harus dapat memenuhi semua kebutuhan para bawahanya.
4.
Manajer
harus dapat menciptakan kondisi yg membantu bawahanya menda[patkan kepuasaanya
dalam pekerjanya
5.
Manajer
harus berusaha agar para bawahan bersedia memikul tanggung jawab.
6.
Manajer
harus membina bawahanya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
7.
Manajer
harus membenahi fungsi2 fundamental(fundamental adalah mendasar,membahas hal
yang sangat substansi,bersifat sangat prinsip)
8.
Manajer
harus mewaakili dan membina hubungan yg harmonis dg pihak luar
Tingkatan manajemen:
1. Top manaagemet:
semua anggota board of director
2. Middle management, kepala bagian, kepala seksi, kepala divisi
3. Lower management, suverpisory, para kepala atau mandor
2. Middle management, kepala bagian, kepala seksi, kepala divisi
3. Lower management, suverpisory, para kepala atau mandor
Pemimpin Menurut G.R TERRY
G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal
leadership). Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu
dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan
atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non
personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui
bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga
pengawasan.
3. Tipe kepemimpinan otoriter
(autoritotian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras,
sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang
berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
4. Tipe kepemimpinan demokratis
(democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai
bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha
bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota
turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan,
perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota
dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan.
5. Tipe kepemimpinan paternalistis
(paternalistis leadership). Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang
bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk
melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada
anaknya.
6. Tipe kepemimpinan menurut bakat
(indogenious leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang
informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi,
sehingga dapat menimbulkan klik-klik dari kelompok yang bersangkutan dan
biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam
kelempok tersebut menurut bidang keahliannya di mana ia ikut berkecimpung.
1. Perencanaan
dan pengendalianMerupakan aktifitas-aktifitas fundamental yang biasa dilakukan olah seluruh manager.Tujuan-tujuan umum maka managemen akan berupaya mencapai tujuan-tujuan tersebut melalui pengambilan keputusan sehari-hari.
2. Pengambilan keputusan
Konstribusi utama seorang manager kepada perusahaan adalah pengambilan keputusan. Ada enam tahap sistematis yang biasanya dilakukan oleh seorang manager ketika mengambil keputusan :
- Mengidentifikasikan dan mendefinisikan masalah
- Menentukan alternatif tindakan
- Mengevaluasi tindakan-tindakan yg mungkin
- Memilih alternatif tindakan terbaik
- Melaksanakan alternatif tindakan yg dipilih
- Melakukan tindak lanjut untuk meyakinkan dirinya bahwa hasil yg
diinginkan dapat diperoleh.
3.
Informasi yang berguna untuk perencanaan dan pengendalian. Informasi berbeda
dengan data yaitu informasi berguna bagi pengambil keputusan sedangkan data
tidak. Data hanyalah bahan mentah untuk menghasilkan informasi. Kegunaan informasi
berasal dari pengaruhnya terhadap keyakinan manager yang berkaitan dengan
kejadian-kejadian
yang relevan dengan proses pengambilan keputusan. Nilai dari informasi sempurna dapat dihitung sebagai tambahan kenaikan dalam hasil yg diharapkan yg dihasilkan dari suatu keputusan jika informasi yg sempurna tersebut. Mengenai setiap unit menyarankan penjualan hanya dilakukan terhadap hasil produksi yg tidak cacat dan membuang seluruh hasil produksi yg cacat.
yang relevan dengan proses pengambilan keputusan. Nilai dari informasi sempurna dapat dihitung sebagai tambahan kenaikan dalam hasil yg diharapkan yg dihasilkan dari suatu keputusan jika informasi yg sempurna tersebut. Mengenai setiap unit menyarankan penjualan hanya dilakukan terhadap hasil produksi yg tidak cacat dan membuang seluruh hasil produksi yg cacat.
4.
Perangkat lunak untuk pengambilan keputusan. Perangkat lunak komputer telah
dikembangkan untuk membantu manager dalam pengambilan keputusan. Perangkat
lunak database membantu manager untuk mengumpulkan informasi yg relevan untuk
suatu keputusan dan memungkinkan manager untuk melakukan kueri terstruktur atas
informasi dalam database.Perangkat luanak pendukung keputusan dan perangkat
lunak sistem ahli menyediakan bantuan dalam melakukan perhitungan dan
menyediakan saran-saran ahli mengenai keputusan managemen tertentu.
8.2 PELAPORAN KEPADA MANAJEMAN
Dalam sistem informasi akuntansi manajerial,
informasi mengalir dalam dua arah. Arus dari puncak ke bawah berasal dari
kejadian yang terjadi pada tingkatan manajemen puncak. Kejadian tersebut
dicatat, dibuatkan kesimpulan dan kepada disampaikan tingkatan manajemen yang
lebih rendah. Misalkan anggaran belanja periodik, yang memberikan para manajer
pernyataan kuantitatif mengenai rencana organisasi. Sedangkan arus dari bawah
ke atas, berawal dari kejadian yang berlangsung pada tingkatan manajemen yang
lebih rendah dalam struktur organisasi dan dilaporkan pada tingkatan manajemen
yang lebih tinggi dalam bentuk laporan pertanggung jawaban.
Pengembangan Keputusan dan Laporan-laporan
Manajemen
Komponen sistem informasi manajemen adalah seluruh elemen yang membentuk suatu sistem informasi. Komponen sistem informasi terbagi menjadi dua yaitu komponen Sistem informasi manajemen secara fungsional dan sistem informasi manajemen secara fisik .
Komponen sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan dengan teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen, meliputi:
a. Sistem Administrasi dan Operasional
Sistem ini melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin seperti bagian personalia, administrasi dan sebagainya dimana telah ditentukan prosedur-prosedurnya dan sistem ini harus diteliti terus menerus agar perubahan-perubahan dapat segera diketahui.
b. Sistem Pelaporan Manajemen
Sistem ini berfungsi untuk membuat dan menyampaikan laporan-laporan yang bersifat periodik kepada pengambil keputusan atau manajer.
C. Sistem Database
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi oleh beberapa unit organisasi, dimana database mempunyai kecenderungan berkembang sejalan dengan perkembangan organisasi, sehingga interaksi antar unit akan bertambah besar yang menyebabkan informasi yang dibutuhkan juga akan semakin bertambah.
D. Sistem Pencarian
Berfungsi memberikan data atau informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan permintaan dan dalam bentuk yang tidak terstruktur.
E. Manajemen Data
Berfungsi sebagai media penghubung antara komponen-komponen sistem informasi dengan database dan antara masing-masing komponen sistem informasi.
Komponen sistem informasi manajemen adalah seluruh elemen yang membentuk suatu sistem informasi. Komponen sistem informasi terbagi menjadi dua yaitu komponen Sistem informasi manajemen secara fungsional dan sistem informasi manajemen secara fisik .
Komponen sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan dengan teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen, meliputi:
a. Sistem Administrasi dan Operasional
Sistem ini melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin seperti bagian personalia, administrasi dan sebagainya dimana telah ditentukan prosedur-prosedurnya dan sistem ini harus diteliti terus menerus agar perubahan-perubahan dapat segera diketahui.
b. Sistem Pelaporan Manajemen
Sistem ini berfungsi untuk membuat dan menyampaikan laporan-laporan yang bersifat periodik kepada pengambil keputusan atau manajer.
C. Sistem Database
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi oleh beberapa unit organisasi, dimana database mempunyai kecenderungan berkembang sejalan dengan perkembangan organisasi, sehingga interaksi antar unit akan bertambah besar yang menyebabkan informasi yang dibutuhkan juga akan semakin bertambah.
D. Sistem Pencarian
Berfungsi memberikan data atau informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan permintaan dan dalam bentuk yang tidak terstruktur.
E. Manajemen Data
Berfungsi sebagai media penghubung antara komponen-komponen sistem informasi dengan database dan antara masing-masing komponen sistem informasi.
Sumber:
http://destyapriliantini.wordpress.com/2011/11/15/bab-8-pengambilan-keputusan-dan-laporan-laporan-manajemen/
http://niken-gunadarma.blogspot.com/2010/12/sia-ke-3-pengembangan-keputusan-dan.html/
http://blog.stikom.edu/.../Manajer-dan-pengambilan-keputusan-Catatan-Minggu-ke-1.doc
http://bengkel-rifai.blogspot.com/2013/01/bab-8-pengembangan-keputusan-dan.html
http://ecacaersada.blogspot.com/2012/12/bab-viii-pengembangan-keputusan-dan.html
http://niken-gunadarma.blogspot.com/2010/12/sia-ke-3-pengembangan-keputusan-dan.html/
http://blog.stikom.edu/.../Manajer-dan-pengambilan-keputusan-Catatan-Minggu-ke-1.doc
http://bengkel-rifai.blogspot.com/2013/01/bab-8-pengembangan-keputusan-dan.html
http://ecacaersada.blogspot.com/2012/12/bab-viii-pengembangan-keputusan-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar